Album Indie 2016 yang Wajib Kamu Dengarkan (So Far) | Article by Indie Accent

ALBUM INDIE 2016 YANG WAJIB KAMU DENGARKAN (SO FAR)


Must-Hear Album Indie 2016.

POSTED BY: HASBI AFIF ● 2635 DAYS AGO

Tidak terasa tahun 2016 sudah mencapai 6 bulan pertamanya. Jika berbicara tentang musik, tahun 2016 tidak kalah dengan tahun 2015 karena banyak band dan penyanyi yang merilis album dan single berkualitas. Dari bulan Januari sampai dengan Juni ini, banyak musisi indie dari Indonesia maupun Internasional yang mengeluarkan album. Bagi kalian pecinta musik indie, album indie 2016 di bawah ini wajib kamu dengarkan!

1. Radiohead – A Moon Shaped Pool

Setelah 5 tahun sejak album terakhir “The King of Lambs” pada tahun 2011, penantian panjang para penggemar band Alternative-rock asal Inggris ini terbayar dengan rilisnya “A Moon Shaped Pool”. Album indie 2016 ke sembilan dari Radiohead ini merupakan album tergelap yang pernah dibuat oleh mereka. Coba saja lihat dua single awal yang mereka keluarkan, yaitu “Burn The Witch” dan “Daydreaming”. It’s very hard to digest on a first listen, but it’s a perfect start!

Rekomendasi lagu: Burn The Witch, Daydreaming, True Love Waits

2. Flume – Skin

Setelah meramaikan dunia musik elektronik dengan debut album self-titled-nya, produser/DJ muda dari Australia Flume atau Harley Edward Streten kembali hadir dengan album kedua berjudul “Skin”. Di album kedua ini, Flume masih memperlihatkan ketertarikannya dengan vokalis wanita dengan menggandeng nama-nama besar untuk mengisi pos vokal, seperti Aluna George, Vince Staples, Kai, dan Vince Staples.

Flume menambahkan bumbu-bumbu future-bass pada musik electronic pop/down tempo di album keduanya ini. Dengan lagu-lagu seperti Smoke & Retribution, Say It, Innocence, dan radio-friendly song Never Be Like You, Flume kembali menggebrak dunia EDM untuk kedua kalinya melalui album indie 2016 kali ini.

Rekomendasi lagu: Say It, Innocence, Smoke & Retribution, Never Be Like You

Peonies – Landscape

Album indie 2016 ini merupakan debut yang menjanjikan dari trio indie-pop asal Jakarta, Peonies. Band ini membawa angin segar pada scene musik indie di Indonesia. Lantunan irama dream-pop yang ceria disetiap lagunya seperti mengajak kita untuk menari-nari kecil.

Keuntungan membawakan lagu dream-pop adalah it’s seems impossible to go wrong, dan mereka membuktikannya pada album debut mereka “Landscape”. Lagu seperti “Whispering (All The Colours)”, “Wednesday”, “Falling” tidak akan membosankan walaupun didengarkan berkali-kali. Album ini dipastikan akan membuat Peonies menjadi band indie yang paling banyak dibicarakan tahun 2016 ini.

Rekomendasi lagu: Whispering (All The Colours), Summer, Wednesday, Falling

4. M83 – Junk

Band yang sukses dengan single “Midnight City” ini mengeluarkan album ke tujuh mereka, Junk pada bulan April 2016 lalu. Terdapat indikasi bahwa Anthony Gonzalez, orang dibalik M83, melakukan sedikit nostalgia dari album “Hurry Up We’re Dreaming” jika dilihat dari single pertama album ini “Do It, Try It” yang memiliki sound dan atmosfir mirip dengan album yang membesarkan nama M83 tersebut. Overall, album indie 2016 ini cukup memuaskan sebagai penanda kembalinya M83 setelah terakhir kali mengisi lagu di dua film “Oblivion” dan “You and The Night” pada tahun 2013.

Rekomendasi lagu: Go, Junk, Solitude

The Last Shadow Puppets – Everything You’ve Come to Expect

Hampir 8 tahun dari debut album pertama mereka, The Last Shadow Puppet yang beranggotakan dynamic duo Alex Turner dan Miles Kane akhirnya kembali dengan album kedua ”Everything You’ve Come to Expect”. Terdapat banyak perubahan pada album ini jika dibandingkan dengan album pertama mereka, yaitu mulai dari instrumental yang lebih kaya, lirik yang semakin matang, dan tentu saja musik yang lebih dewasa.

Menariknya album ini adalah perpaduan suara Turner dan Kane yang sangat natural. Album kedua ini sepertinya merupakan sebuah penyegaran bagi Turner setelah tur keliling dunia bersama Arctic Monkeys. Lagu-lagu yang bersemangat di album ini sangat cocok didengarkan untuk meningkatkan produktivitas saat bekerja.

Rekomendasi lagu: Bad Habits, Everything You’ve Come to Expect, Aviation

6. Sisitipsi – 73%

Kelompok musik yang berasal dari Institut Kesenian Jakarta ini dapat dibilang kaya dalam konteks perihal genre yang dibawakan. Mulai dari Bossanova dan Samba yang berasal dari Brazil sampai Country dan Jazz yang berasal dari Amerika, dicampur dan dimainkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan ciri khas tersendiri dari album ini.

Sisitipsi hadir dengan debut album “73%” pada awal tahun 2016, and this album seriously have enough kick to get you moving! Kombinasi ciamik dari terompet, keyboard, cello dan instrument lainnya dijamin akan membuat kamu ingin bergoyang. Kebanyakan musisi Indonesia kesulitan menyampaikan pesan yang ada di lagu dengan Bahasa Indonesia, namun tidak untuk Sisitipsi.

Rekomendasi lagu: Alkohol, Lepas Kendali, Aroma Dia, Joni Santai

7. DIIV – Is The Is Are

Album kedua dari band shoegaze/dreampop asal Brooklyn ini merupakan album self-produced dari vokalis sekaligus gitaris Zachary Cole Smith. Terlihat perkembangan dari album pertama mereka “Oshin”, karena album “Is The Is Are” yang dirilis pada Februari ini jauh lebih berwarna dan lebih matang dari segi musik dan lirik yang lebih personal. Album ini mendapat peringkat ke-81 pada Billboard 200, angka yang cukup menjanjikan untuk band indie-pop.

Rekomendasi lagu: Bent (Roi’s Song), Dopamine, Under The Sun, Healthy Moon

8. Rufus – Bloom

Album indie 2016 ini merupakan album studio kedua dari grup alternative dance asal Australia, Rufus. Album ini memuncaki chart album Australia pada pada Januari 2016. Rufus, atau biasa disebut Rufus Du Sol, membawa beban yang berat di pundak mereka setelah kesuksesan album pertama mereka, Atlas. Namun ekspektasi tinggi dari fansnya dijawab dengan baik dengan album kedua yang luar biasa ini.

Lagu seperti “Innerbloom” dan “You Were Right” memberikan atmosfir gloomy namun sukses menghadirkan sebuah chilled vibes yang tidak ditemukan pada musisi elektronik lain. I bet you’ll also find yourself dancing in the middle of the night listening to their songs!

Rekomendasi lagu: Like An Animal, Innerbloom, You Were Right